WAY KHILAU, PESAWARAN – Sorotan tajam dan kemarahan warga memuncak terhadap proyek jalan senilai Rp11,9 miliar di Way Khilau, Pesawaran. Ancaman aksi massa mengemuka setelah muncul pengakuan mengejutkan dari internal kontraktor yang mengonfirmasi dugaan praktik mark-up dan proyek asal jadi.
Enmeru, perwakilan warga Desa Tanjung Rejo, dengan tegas menyatakan: “Kami dari empat desa (Kubu Batu, Tanjung Rejo, Gunung Sari, Kota Jawa) siap turun ke jalan jika proyek ini tidak diaudit segera!” Warga menuntut Inspektorat Pesawaran, BPK Lampung, Kejaksaan, dan pihak berwenang lainnya untuk segera mengaudit proyek yang dinilai asal-asalan dan minim pengawasan.
Dugaan ketidakwajaran semakin terbukti setelah Herman, orang kepercayaan kontraktor, membuat pernyataan menggemparkan: “Dari jaman dulu, proyek memang tidak pernah sesuai RAB. Kontraktor juga mau untung. Pernyataan ini dianggap sebagai pengakuan terbuka praktik mark-up dan pengorbanan kualitas proyek.
Warga menuntut audit komprehensif terhadap tiga hal mendesak: proses pengadaan, aliran dana, dan kualitas material. Otoritas terkait diminta bertindak cepat sebelum krisis kepercayaan publik hancur sepenuhnya.
Pernyataan Herman bukan lagi sekadar pengakuan, melainkan bukti nyata kegagalan tata kelola proyek di Pesawaran yang harus dipertanggungjawabkan. (Mr.u)