Harianmetropolis.com
Tapanuli Utara
Viralnya berita di media sosial Facebook yang mengatakan bahwa “pelayanan tidak jelas” hingga menyebabkan pasien penyakit paru meninggal dunia, dibantah pihak RSUD Tarutung dalam klarifikasi yang di gelar pada Jumat 23 Mei 2025 di kantor RSUD Tarutung.
Menyikapi hal tersebut, PLT direktur RSUD Tarutung dr. Bobby Simanjuntak melalui humas RSUD Tarutung Novita Simbolon mengatakan “bahwa pihak RSUD Tarutung sudah berusaha semaksimal mungkin dan melakukan pelayanan sesuai prosedur.
Dalam klarifikasi tersebut humas RSUD Tarutung menerangkan bahwa pasien menggunakan layanan BPJS dan pihak RSUD tidak ada memungut biaya apapun dari keluarga pasien.
Pasien telah diberikan layanan kesehatan berupa pemeriksaan diagnostik sesuai dengan petunjuk dokter penanggungjawab pasien.
Dokter penanggung jawab pun telah mengedukasi pasien dan keluarga pasien atas penyakit pasien yang memerlukan penanganan intensif dengan pemeriksaan diagnosa.
“Tanggal 21 Mei 2025 pukul 16:00 WIB, dokter penanggungjawab Riyanti Tarigan menyarankan pasien untuk dirujuk ke rumah sakit yang memiliki pelayanan lengkap sesuai dengan kebutuhan kondisi penyakit pasien, dan keluarga pasien menyetujui dan menandatangani surat persetujuan rujukan,” jelasnya.
Tim layanan RSUD Tarutung segera melaksanakan sistem rujukan terintegrasi ke beberapa RSU di Medan, namun tidak segera mendapatkan jawaban. Sehingga tim masih terus menunggu dan melakukan “follow-up” terkait rujukan dimaksud.
“Karena belum adanya jawaban, RSUD Tarutung telah memberikan edukasi kepada keluarga pasien untuk bersabar menunggu persetujuan dari rumah sakit yang dirujuk.
Segala upaya telah dilakukan oleh tim pelayanan RSUD atas penyakit pasien, namun Tuhan berkehendak lain, pasien meninggal dunia pukul 23:45 WIB.
Keluarga besar RSUD Tarutung mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga pasien semoga almarhum ditempatkan di sisi Tuhan”. Pungkasnya.(LS)
