Longsor di Gunung Talenga Parigi Moutong, 7 Orang Tertimbun, Diduga Akibat Aktivitas Tambang Ilegal

📸 Foto: Lokasi longsor di Gunung Talenga, Desa Tirtanagaya, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Tampak area hutan yang tertimbun material longsor seluas sekitar 1 hektare, yang menelan tujuh korban jiwa, satu unit dump truck (mobil buaya), empat ekor sapi, dan satu pondok kayu. Proses evakuasi masih dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan warga.

Parigi Moutong, Harianmetropolis.com – Bencana tanah longsor melanda kawasan Gunung Talenga di Desa Tirtanagaya, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Rabu subuh, 18 Juni 2025. Sebanyak tujuh warga dilaporkan tertimbun, dua di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Longsor terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut sejak malam sebelumnya. Material longsoran menimbun area seluas kurang lebih satu hektare. Lokasi longsor berada di kawasan perbukitan yang biasa digunakan warga sebagai tempat beraktivitas ekonomi seperti pengolahan kayu.

Selain menimbun tujuh orang, longsor juga mengubur satu unit mobil dump truck (dikenal warga sebagai mobil buaya), empat ekor sapi, serta satu pondok kayu yang dijadikan tempat istirahat oleh para korban.

Identitas Korban

Dari tujuh korban, dua orang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Berikut data lengkap korban:

Korban Ditemukan:

  1. Ijal (28) – Warga Desa Anutapura

  2. Sahrat (43) – Warga Desa Anutapura

Korban Masih Dalam Pencarian:

  1. Subran (52) – Warga Desa Anutapura

  2. Safrudin (36) – Alamat belum teridentifikasi

  3. Riskawa (26) – Perempuan, alamat belum teridentifikasi

  4. Arun (17) – Laki-laki, alamat belum teridentifikasi

  5. Rapi (14) – Laki-laki, alamat belum teridentifikasi

Kepala Desa Anutapura, Uffi, saat dikonfirmasi pada Senin, 23 Juni 2025, membantah dugaan bahwa para korban merupakan penambang emas ilegal.

“Informasi yang saya terima, mereka ini satu kelompok tukang sensor kayu. Mereka bukan penambang emas,” ujar Uffi.

Namun demikian, ia juga mengungkapkan kekhawatirannya atas maraknya aktivitas tambang emas ilegal di kawasan Gunung Talenga yang diduga memperparah kerusakan lingkungan dan memicu bencana.

“Saya juga berharap aktivitas tambang emas ilegal di sana dihentikan. Bisa saja longsor ini berkaitan dengan aktivitas tambang liar yang menggali tanah secara serampangan,” tegasnya.

Upaya pencarian dan evakuasi korban dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat setempat. Kondisi geografis yang curam dan akses yang sulit menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi.

Pihak berwenang masih mempertimbangkan penggunaan alat berat jika situasi memungkinkan dan aman bagi tim penyelamat.

Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Kapolsek Bolano Lambunu terkait penanganan di lapangan tidak membuahkan hasil. Hingga berita ini diturunkan, wartawan Harianmetropolis.com tidak dapat menghubungi Kapolsek, dan diduga kuat kontak wartawan telah diblokir.

Seruan Penertiban Tambang Ilegal

Masyarakat dan pemerintah desa mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan terhadap aktivitas tambang emas ilegal di kawasan Gunung Talenga. Aktivitas tersebut dinilai tidak hanya merusak lingkungan, namun juga membahayakan nyawa masyarakat yang beraktivitas di sekitar lokasi.


Reporter: Taufik
Editor: Redaksi Harianmetropolis.com – Sulawesi Tengah
📍 Untuk update informasi lebih lanjut, ikuti terus kanal berita resmi kami.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *