Polresta Palu Olah TKP Insiden Tambang, Lokasi Diduga Masuk Wilayah Kontrak Karya CPM

"Ilustrasi lokasi tambang. Gambar ini bukan dokumentasi asli dari lokasi kejadian, namun digunakan sebagai ilustrasi visual terkait insiden yang terjadi di area yang diduga masuk wilayah Kontrak Karya PT Citra Palu Minerals (CPM)."

Palu, Harianmetropolis.com — Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait insiden kecelakaan tambang yang menewaskan satu orang di wilayah Kelurahan Poboya, Kota Palu. Peristiwa tragis ini kembali menyorot maraknya aktivitas pertambangan tanpa izin (PETI) di kawasan tersebut.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa, 3 Juni 2025, sekitar pukul 07.02 WITA, akibat longsor di lokasi PETI Poboya, tepatnya di kawasan Kijang 30, yang dikenal sebagai salah satu titik rawan aktivitas tambang ilegal.

Kapolresta Palu Kombes Pol Deny Abrahams, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim AKP Made Yoga Mahendra, S.I.K., mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah di lokasi kejadian.

“Kami telah melakukan olah TKP, berkoordinasi dengan instansi terkait, melakukan penyelidikan, mencari identitas korban, serta mendata saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi,” ujar AKP Made Yoga saat dikonfirmasi pada Selasa (11/6/2025).

Namun, saat ditanya mengenai status lokasi kejadian—apakah berada dalam wilayah izin Kontrak Karya PT Citra Palu Minerals (CPM)—pihak kepolisian belum memberikan keterangan pasti.

“Masalah lokasi kejadian, silakan konfirmasi ke pihak CPM dan ESDM Provinsi Sulawesi Tengah,” tambahnya.

Mengenai aktivitas PETI yang sering memakan korban di wilayah Poboya, AKP Made Yoga menyatakan bahwa pihaknya terus menjalin koordinasi dengan Polda Sulawesi Tengah.

“Kami tetap berkoordinasi dengan Polda Sulteng terkait aktivitas di atas,” katanya singkat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari PT CPM maupun Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tengah mengenai status lokasi kejadian.

Peristiwa ini menambah panjang daftar insiden mematikan di kawasan tambang Poboya—yang dikenal sebagai salah satu lokasi tambang emas rakyat terbesar di Sulawesi Tengah. Sejumlah pihak pun kembali mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum agar lebih serius dalam menertibkan aktivitas tambang ilegal yang dinilai berisiko tinggi dan seringkali menimbulkan korban jiwa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *