“Server Siskeudes Batal Dianggarkan Tahun 2025, Ini Penjelasan Agus Salim”

Sekertaris Dinas PMD Parimo, Agus Salim. (Foto ; Istimewa)

Harianmetropolis.com, Parigi Moutong — Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Parigi Moutong, Agus Salim, memberikan klarifikasi terkait penghentian penganggaran server Siskeudes yang belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat desa. Isu ini menarik perhatian karena menyangkut transparansi dan tata kelola keuangan desa. Melalui panggilan telepon pada Sabtu (18/01/2025), Agus Salim menjelaskan bahwa penghentian penganggaran server sebesar Rp 2 juta rupiah Perdesa dilakukan atas saran Komisi I DPRD Parigi Moutong.

“Kami menghentikan penganggaran ini atas permintaan Komisi I DPRD Parigi Moutong. Hal ini untuk memastikan agar tidak terjadi polemik lebih lanjut sebelum ada kesepahaman yang jelas terkait teknis dan manfaat server ini,” ujar Agus Salim.

Bacaan Lainnya

Dalam klarifikasinya, Agus Salim menegaskan bahwa dirinya hanya bertindak sebagai fasilitator antara penyedia server dan kepala desa. “Saya tidak bermaksud mengintervensi kepala desa dalam hal penganggaran. Tugas saya adalah mempertemukan pihak-pihak yang terkait agar desa memiliki opsi terbaik,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa sesuai regulasi, pengguna anggaran di desa adalah kepala desa, bukan pihak dari Dinas PMD.

Agus Salim mengakui bahwa isu ini mencuat karena adanya miskomunikasi antara dirinya dan beberapa pemerintah desa. Hal ini, menurutnya, telah menimbulkan kesalahpahaman yang memicu perbincangan di masyarakat desa. “Saya menyayangkan adanya miskomunikasi ini dan secara pribadi memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Saya berharap kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan cara yang baik dan saling mendukung,” katanya.

Agus Salim menekankan bahwa tujuan awal pengadaan server Siskeudes adalah untuk meningkatkan tata kelola keuangan desa. Server yang diusulkan memiliki berbagai keunggulan, seperti kapasitas besar, kecepatan tinggi, serta kemudahan akses yang memungkinkan perangkat desa untuk bekerja dari mana saja, bahkan melalui perangkat seluler.

“Bayangkan, perangkat desa dapat mengakses data keuangan kapan pun dan di mana pun. Ini akan menghemat waktu, meningkatkan efisiensi, dan memastikan transparansi dalam pengelolaan dana desa. Niat saya murni untuk membantu desa-desa agar lebih maju,” tuturnya penuh harap.

Meski penganggaran server untuk tahun 2025 telah dibatalkan, Agus Salim berharap bahwa program ini dapat terealisasi di masa mendatang. “Saya berharap di tahun 2026 desa-desa dapat memanfaatkan teknologi ini. Dengan sistem yang modern, saya yakin pengelolaan keuangan desa akan semakin baik, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa,” pungkasnya.

Klarifikasi ini diharapkan dapat menjawab berbagai spekulasi yang berkembang dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat terkait isu server Siskeudes. Agus Salim juga menekankan pentingnya komunikasi yang lebih baik antara pihak-pihak terkait demi tercapainya tujuan bersama untuk kemajuan desa-desa di Parigi Moutong.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *