Kepala Tukang Proyek Talud Pesawaran Bantah Kelalaian: “Ambrol Akibat Banjir Besar, Bukan Salah Pengerjaan

oppo_2

 

Pesawaran, Lampung –Darno, kepala tukang proyek Talud Penahan Tebing (TPT) di Dusun Sukamaju, Desa Kubu Batu, Kecamatan Way Khilau, membantah dugaan bahwa ambrolnya struktur tersebut disebabkan oleh kesalahan pelaksanaan proyek. Menurutnya, kerusakan terjadi akibat faktor alam, yakni banjir besar yang melanda wilayah tersebut setelah hujan deras beberapa hari terakhir.

Banjir dan Akar Pohon Jadi Penyebab

Darno menjelaskan bahwa talud yang baru dibangun belum mencapai kekuatan maksimal karena masih dalam tahap pengerasan. “Proyek ini baru berjalan hitungan minggu, belum selesai sepenuhnya. Tiba-tiba diterjang banjir besar disertai terbawanya akar-akar pohon yang menghantam talud,” ujarnya, Kamis (17/7/2025).

Dia menegaskan bahwa pelaksanaan proyek telah sesuai dengan spesifikasi teknis. “Material yang digunakan standar, pengawas juga selalu memantau. Tapi kalau alam yang menyebabkan kerusakan, ya tidak bisa disalahkan sepenuhnya pada pelaksana proyek,” tambah Darno.

 

Proyek Masih Berjalan, Bukan “Asal Jadi”

Darno menepis anggapan bahwa proyek ini dikerjakan asal-asalan. “Kami bekerja berdasarkan gambar dan pengawasan konsultan. Kalau ada yang bilang ini proyek ‘asal jadi’, itu tidak benar,” tegasnya.

Dia juga menyatakan kesediaannya untuk diperiksa lebih lanjut. “Silakan dicek ulang kualitas pekerjaannya. Kami yakin tidak ada penyimpangan,” pungkas Darno.

Akan Dievaluasi untuk Perbaikan

Meski penyebab utama disebutkan sebagai bencana alam, Darno menyatakan bahwa timnya akan memperbaiki talud yang rusak dan mengevaluasi metode kerja untuk mengantisipasi kemungkinan serupa di masa depan.


Permintaan Maaf kepada Masyarakat

Darno menyampaikan permohonan maaf atas dampak yang dirasakan warga dan memastikan proyek akan diperbaiki secepatnya. Dia juga meminta pemahaman masyarakat bahwa kejadian ini merupakan force majeure (keadaan di luar kendali).

 

“Kami paham kekhawatiran warga. Tapi sungguh, ini murni karena faktor alam. Begitu kondisi memungkinkan, kami akan bekerja extra shift agar talud bisa berfungsi optimal,” pungkasnya.

(Mr.u)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *