Kabupaten Tangerang, – Ramainya demo di wilayah Indonesia, yang mengakibatkan kerusakan fasilitas umum di beberapa wilayah, maka dari itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pers Seluruh Indonesia (Akpersi) Provinsi Banten, Yudianto, C.bj angkat bicara.
Dirinya mengatakan agar seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas dalam menyampaikan pendapat di ruang publik. Pernyataan ini disampaikan Yudianto, sebagai respons terhadap meningkatnya eskalasi unjuk rasa di beberapa wilayah,
Dalam keterangannya, Yudianto menegaskan bahwa kebebasan berdemokrasi tidak boleh disalahartikan sebagai pembenaran untuk bertindak anarkis, apalagi sampai merusak fasilitas umum maupun milik pribadi.
“Kami berharap kita semua tetap menjaga kondusifitas. Boleh menyampaikan pendapat, namun tetap dalam koridor hukum dan etika. Tidak boleh arogan, apalagi sampai merusak. Kebebasan demokrasi bukan dengan cara merusak, tapi cukup dengan penyampaian pendapat yang tertib dan damai,” tegas Yudianto.
Lebih lanjut, Yudianto juga menyampaikan kritik terhadap sejumlah oknum pejabat publik dan aparat keamanan yang dinilai kerap melukai perasaan masyarakat melalui tindakan maupun ucapan yang tidak pantas.
“Kalau sudah seperti ini, siapa yang bertanggung jawab? Kesalahan dari para oknum anggota DPR dan oknum anggota Brimob. Mengapa justru masyarakat yang tidak bersalah menjadi korban? Apakah kita sudah kehilangan hati nurani?” ujar Yudianto.
Ia secara khusus menegaskan kepada para anggota DPR agar berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan di ruang publik, mengingat peran mereka sebagai representasi rakyat.
“Jaga ucapan kalian sebagai pejabat publik. Jangan pernah ada kata yang menyinggung hati rakyat. Kalian adalah wakil rakyat, seharusnya menjadi penyambung lidah dan pengayom dalam penderitaan mereka,” ucapnya lagi
Kritik keras juga disampaikan Yudianto kepada oknum aparat Brimob yang dinilai bersikap arogan terhadap masyarakat.
Dan meminta kepada presiden Prabowo agar pecat dan penjarakan oknum aparat hukum itu karena ia sudah menghilangkan nyawa seseorang driver Ojol, pungkasnya.”