Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Pesawaran Ludes Terbakar dalam 30 Menit

 

Pesawaran, Lampung– Sebuah insiden kebakaran hebat melanda rumah milik Rudiyanto Purba (42) di Dusun Seroja III, Desa Padang Cermin, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Minggu siang (13/7/2025). Peristiwa mengerikan ini hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melahap habis seluruh bangunan.

Api Berkobar Ganas, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Berdasarkan keterangan warga setempat, kebakaran diduga kuat berasal dari korsleting arus listrik pada colokan televisi di dalam rumah. Api kemudian menyambar dengan cepat ke berbagai perabotan kayu dan kasur, membuat upaya pemadaman menjadi sangat sulit.

 

“Saya sedang bekerja di dekat situ tiba-tiba melihat asap tebal keluar dari rumah itu. Dalam hitungan menit, api sudah membesar dan menjalar ke seluruh bagian rumah,” ujar Suhairi (35), salah seorang saksi mata.

 

Warga Berjuang Mati-matian Padamkan Api

 

Sebelum petugas Damkar BPBD Pesawaran tiba, puluhan warga berusaha memadamkan api secara bergotong-royong menggunakan ember dan air seadanya. Namun, kobaran api yang terlalu besar membuat upaya mereka sia-sia.

 

“Kami berusaha masuk ke dalam, tapi panasnya tidak tertahankan. Untungnya keluarga pemilik rumah sedang tidak ada di tempat, jadi tidak ada korban jiwa,” jelas Zainal Amri (48), warga yang turut membantu.

 

Keluarga Syok, Kehilangan Segala-galanya

 

Rudiyanto Purba, pemilik rumah yang akrab disapa Zober, mengaku sedang tidak berada di lokasi saat kejadian. Ia baru mengetahui musibah itu setelah mendapat telepon panik dari keponakannya.

 

“Saya langsung pulang terburu-buru, tapi saat sampai, rumah sudah habis dilalap api. Semua harta benda, termasuk uang tunai Rp7,4 juta dan perlengkapan sekolah anak-anak, ikut terbakar,” kata Rudi dengan suara bergetar.

 

Menurut perkiraannya, total kerugian material mencapai Rp70 juta. Yang tersisa hanyalah bagian dapur yang tidak ikut terbakar.

 

Anak-anak Terancam Tidak Bisa Sekolah

 

Yang paling memilukan, keempat anak Rudi akan memasuki tahun ajaran baru besok (Senin, 14/7), namun seragam, buku, dan peralatan sekolah mereka telah hangus menjadi abu.

 

“Saya benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah atau masyarakat yang baik hati untuk membantu keluarga kami bangkit dari musibah ini,” harap Rudi. (Mr.u)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *