R.Sentot Ab Ketua DPD Ormas Bidik Provinsi Lampung : Pemimpin Harus Tegas, Bukan Hanya Duduk di Singgasana !!

Metro,Harianmetropolis.com

Dalam dunia kepemimpinan, ketegasan bukan sekadar pilihan, tapi keharusan. Sebab, tanpa ketegasan, arah akan kabur, komando akan ragu, dan kepercayaan akan runtuh. Istilah lama mengatakan,

“Jika seekor domba memimpin sekelompok singa, maka kawanan itu akan menjadi pengecut. Tapi jika seekor singa memimpin kawanan domba, maka seluruh kawanan akan berani menerkam.”

Itulah esensi dari kepemimpinan sejati — bukan soal siapa yang paling kuat, tetapi siapa yang paling berani mengambil keputusan. Seorang pemimpin yang lemah lembut tanpa arah, yang takut berkata “tidak”, yang selalu ingin menyenangkan semua pihak, hanya akan melahirkan kekacauan. Ketika pemimpin bertingkah seperti domba, maka kekuatan pasukannya tak akan berarti apa-apa. Justru nyali, ketegasan, dan keberanian lah yang menyulut semangat dan ketertiban.

Pemimpin bukan untuk menghibur, tetapi untuk mengarahkan. Bukan untuk jadi penonton, tetapi penggerak. Ia harus tahu kapan harus mendengar, kapan harus mengambil sikap. Sebab sebuah kapal tak bisa dikemudikan oleh angin; ia butuh nahkoda yang tahu ke mana tujuan.

Maka, jika sebuah bangsa, daerah, atau organisasi dipimpin oleh mereka yang tak mampu berkata tegas, bersikap lugas, dan berani bertanggung jawab, maka bersiaplah melihat kebingungan menjadi pemandangan harian.

Pemimpin yang sejati bukan domba yang memakai kulit singa — tapi singa yang tahu kapan harus mengaum, dan kapan harus diam. Ketegasan bukan soal keras kepala, tapi soal keberanian untuk menjaga arah. Sebab ketika pemimpin ragu, maka semuanya akan tumbang satu per satu.

Itulah esensi dari kepemimpinan sejati — bukan soal siapa yang paling kuat, tetapi siapa yang paling berani mengambil keputusan. Seorang pemimpin yang lemah lembut tanpa arah, yang takut berkata “tidak”, yang selalu ingin menyenangkan semua pihak, hanya akan melahirkan kekacauan. Ketika pemimpin bertingkah seperti domba, maka kekuatan pasukannya tak akan berarti apa-apa. Justru nyali, ketegasan, dan keberanian lah yang menyulut semangat dan ketertiban.

Pemimpin bukan untuk menghibur, tetapi untuk mengarahkan. Bukan untuk jadi penonton, tetapi penggerak. Ia harus tahu kapan harus mendengar, kapan harus mengambil sikap. Sebab sebuah kapal tak bisa dikemudikan oleh angin; ia butuh nahkoda yang tahu ke mana tujuan.

Maka, jika sebuah bangsa, daerah, atau organisasi dipimpin oleh mereka yang tak mampu berkata tegas, bersikap lugas, dan berani bertanggung jawab, maka bersiaplah melihat kebingungan menjadi pemandangan harian.

Pemimpin yang sejati bukan domba yang memakai kulit singa — tapi singa yang tahu kapan harus mengaum, dan kapan harus diam. Ketegasan bukan soal keras kepala, tapi soal keberanian untuk menjaga arah. Sebab ketika pemimpin ragu, maka semuanya akan tumbang satu per satu.

 

Oleh : R.Sentot Alibasyah (Ketua DPD Ormas Bidik Provinsi Lampung)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *