Proyek Jalan Kecamatan Way Lima Tuai Kritik Warga

Pesawaran — Proyek rehabilitasi jalan provinsi di Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, yang menelan anggaran lebih dari Rp5 miliar, menuai sorotan tajam dari masyarakat. Warga menilai pekerjaan di lapangan terkesan asal-asalan dan jauh dari harapan,

 

 

Pantauan team media di lokasi proyek pada Rabu, 4 Juni 2025, menemukan adanya indikasi bahwa pengerjaan tidak sesuai dengan kontrak maupun desain teknis. Sejumlah warga yang ditemui di sekitar lokasi mengaku kecewa dengan mutu pekerjaan yang dinilai amburadul,

 

 

Yahul, Dedi Irawan, dan Asril Wandi, warga setempat dari lokasi proyek menyatakan keraguannya terhadap kualitas pekerjaan. Selain debu yang mengganggu aktivitas harian warga, penggunaan material dan metode pengerjaan pun dipertanyakan,

 

 

“Pasir dan semen yang digunakan kami ragukan kualitas hasilnya. Pengadukannya juga tidak memakai molen kecil seperti semestinya, melainkan hanya dicampur manual pakai cangkul,” ujar Yahul, diamini Dedi dan Asril,

 

 

Tak hanya itu, ketiganya sempat menanyakan siapa pihak pelaksana proyek kepada sejumlah pekerja di lokasi. Namun, jawaban yang diperoleh justru kebisuan,

 

 

“Mereka cuma bilang tidak tahu. Pemadatan menggunakan tandem roller pun kami ragukan efektivitasnya, padahal kondisi jalan di lokasi ini sebelumnya rusak cukup parah,” tambah Yahul,

 

 

Berdasarkan papan informasi proyek yang terpasang, pekerjaan rehabilitasi jalan tersebut dilaksanakan oleh CV Kemala Surya Abadi dengan nilai kontrak Rp5.319.971.000. Proyek ini mengacu pada nomor kontrak 01/KTR/PPK-1JLN-038/V.03/III/2025 dengan waktu pelaksanaan selama 120 hari kalender,

 

 

Yahul menegaskan bahwa masyarakat akan terus mengawal jalannya pekerjaan hingga tahap akhir pengaspalan (hotmix). Menurutnya, proyek bernilai miliaran rupiah ini memunculkan banyak tanda tanya mulai dari transparansi pelaksanaan, kehadiran konsultan pengawas, hingga kualitas konstruksi jalan yang dihasilkan,

 

 

 

“Kalau sampai nanti kami temukan adanya potensi kerugian negara, masyarakat siap membuat laporan resmi. Kami sangat menanti jalan ini dibangun sejak lama. Tapi jangan hanya dibangun sebatas ada bentuknya saja, tanpa kualitas yang layak,” tegas Yahul,

 

 

 

 

Ia pun menyebut bahwa dugaan ketidaksesuaian spesifikasi masih terus dikumpulkan untuk nantinya dijadikan bahan pelaporan atau evaluasi lanjutan. “Kami akan teliti dulu semua kejanggalan yang ada. Jangan sampai uang rakyat hanya habis untuk pekerjaan yang tidak sesuai standar,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *