Harianmetropolis.com
Siborong-borong, Tapanuli Utara
Sesuai dengan Tahapan Panitia Seleksi Perangkat Desa yang telah dibuat dan di Tetapkan Tiga Kepala Desa yang ada di Kecamatan Siborong-borong antara lain Desa Pohan Jae, Desa Hutabulu dan Desa Paniaran telah melalui seleksi Perangkat Desa yang telah ditetapkan oleh masing-masing kepala Desa.
Sesuai dengan tahapan yang telah di tetapkan bahwa Pansel melakukan pemberitahuan kepada masyarakat secara terbuka melalui papan informasi atau selebaran yang ditempelkan di tempat strategis yang ada di Desa masing-masing.
Informasi yang dihimpun Media ini dari berbagai sumber, para kandidat perangkat Desa tersebut ada hubungan “Famili” daripada Kepala Desa itu sendiri, hal ini diduga sudah ada settingan Oknum kades dan kelompok Pansel untuk memenangkan yang dicalonkan Kades tersebut. Dan dugaan itu seakan-akan benar, Famili kades tersebut lolos dan mengumpulkan Nilai terbanyak daripada pesaing lainnya. Hal ini diharapkan menjadi Pintu masuk Inspektorat Taput untuk memeriksa Dugaan Kongkalikong pada Seleksi Perangkat Desa kali ini. ” Iya Pak, yang lolos adalah menantu Kades itu, Nilainya tertinggi, kami curiga ujian tertulis dan wawancara itu hanya lip service, ujar sumber. Padahal ke empat peserta lainnya ada yang lulusan sarjana, Tambahnya.
Di Desa Paniaran Kecamatan Siborong-borong, Sumber yang Notabene Seorang ASN menemui media ini pada Rabu, 23 April 2025. Sumber yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada Tim media, yang lolos menjadi pemenang adalah seorang honor aktif di salah satu puskemas di Kecamatan Siborong-borong, untuk memastikan hal ini media ini akan konfirmasi langsung besok Kamis, 24/07/2025 ke Dinas kesehatan Taput. Dimana hal ini tentu diduga melanggar Perbup No.49 tahun 2019. Atas kejadian tersebut, sudah selayaknya pihak Inspektorat dan Dinas PMD melakukan Kroscek atau mendiskualifikasi pemenang. Seorang sumber bermarga Nababan mengatakan ke media ini, dianya sangat kecewa karena pemenang Perangkat Desa paniaran adalah seorang tenaga Honorer di Puskesmas, dianya menduga sudah ada kongkalikong di Timsel Perangkat tersebut.” Masa bisa seorang honorer aktif ikut seleksi Perangkat Desa? Saya curiga ini sudah disetting, papar sumber. Dia juga menambahkan, sewaktu ujian tertulis kertas jawaban bisa dicoret-coret menambahkan ke curigaan. “Tambahan Amang,
Disaat ujian berlangsung, lembar jawaban i, Boe di coret/diganti ala pake pulpen do Hami Amang, jadi nahumaksud adong kecurigaan lembar jawaban di otak-atik Amang” (sumber curiga kertas jawaban bisa dicoret-coret) tutur sumber.
Untuk informasi, media ini melakukan konfirmasi kepada Tim Pansel Desa Paniaran, ketika media ini mengajukan pertanyaan, apakah Seleksi Perangkat desa sudah sesuai dengan Perbup No.49 tahun 2019?, sampai berita ini direlas ke meja Redaksi, Sekdes yang juga Tim Pansel Memilih Bungkam tidak memberikan komentar. Dimana hal ini sangat penting untuk keberimbangan dalam pemberitaan.
Desa Pohan jae, ketika media ini mencoba konfirmasi kepada Pansel yang juga merupakan Sekdes Pohan jae, tentang tahapan seleksi apakah sudah sesuai dengan Perbup No.49 tahun 2019? Tim Pansel Pohan jae menjawab “Sesuai dengan kordinasi awal dan petunjuk dari dinas PMD kabupaten, sebutnya. Dan media ini kembali mempertanyakan, kenapa saat persiapan ada koordinasi dengan PMD? Tetapi setelah Ujian tertulis dan wawancara malah tidak melibatkan PMD? Sekdes memilih Bungkam dan tidak menjawab konfirmasi media.
Atas kejadian tersebut, masyarakat dan sumber meminta pihak Dinas PMD agar mendiskualifikasi para pemenang karena diduga kuat sarat dengan Kepentingan Oknum. ” Saya sebagai masyarakat meminta kepada pihak Dinas PMD Taput mendiskualifikasi para pemenang itu, kami menduga itu sarat dengan kepentingan, Ujarnya. Dan pihak yang keberatan berencana akan melaporkan hal ini ke Inspektorat Tapanuli Utara untuk memeriksa Tim Pansel tersebut karena diduga Curang. “Saya akan ke Inspektorat besok untuk melaporkan hal ini, tolong saya dibantu pak, Pungkasnya.
